Link Partners

Sponsors

Blogger templates

Blogger news

Banner 468 x 60px

Link List

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Search This Blog

Copyright Text

Kamis, 14 Februari 2013

Pulau Kakaban (Pulau Tak Berpenghuni)

Dalam bahasa Suku Bajo, kakaban berarti memeluk. Penamaan ini berkaitan dengan bentuk fisik Pulau Kakaban dimana atol di bagian utara 'memeluk' laguna dan terpisah dari air laut sekitarnya. Danau di tengah laut ini begitu indah berwarna biru kehijauan jernih. Di sekeliling danau tersebut tumbuh rimbun pohon-pohon bakau.


Ada empat jenis ubur-ubur tak menyengat di Danau Kakaban: ubur-ubur bulan (Aurelia aurita) (5-50 cm), ubur ubur totol (Mastigias papua) (1-20 cm), ubur-ubur kotak seukuran ujung jari telunjuk, Tripedalia cystophora (7-10 mm), dan ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata (15-20 cm). Martigias papua adalah yang paling banyak populasinya dan paling lincah bergerak kesana-kemari, sementara Cassiopeia adalah yang paling unik sebab ubur-ubur ini biasanya diam di dasar danau dalam posisi terbalik; tentakelnya ada di posisi atas.

Selain ubur-ubur, ada 8 spesies ikan yang menghuni danau dengan kedalaman kurang lebih 11 meter ini. Empat spesies yang paling utama adalah serinding (Apogon lateralis), puntang (Exyrias puntang), coral fry (Antherinomorus endrachtensis) dan ikan jarum (Zenarchopterus dispar).



Danau Kakaban mewakili bentuk kehidupan purba yang sifatnya ekstrim; hal ini diungkapkan oleh seorang peneliti Jonathan Kindon dari Institut Antropologi Biologi dan Departemen Hewan, Universitas Oxford, Inggris. Keberadaan 4 spesies ubur-ubur menjadikan Pulau Kakaban dinominasikan sebagai kawasan situs warisan dunia (world heritage) oleh UNESCO yang patut dilindungi. Kabarnya, Jellyfish Lake di Palau hanya memiliki dua jenis spesies ubur-ubur serupa. Maka tak berlebihan jika menyebut Danau Kakaban sebagai danau ubur-ubur terbesar dan paling kaya keragamannya di dunia.
  



Di kutip dari : .indonesia.travel

separador

0 komentar:

Posting Komentar

Followers